Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menekankan pentingnya subsidi pemerintah untuk operasional kapal selama puncak arus balik Lebaran 2025. Subsidi, menurutnya, harus adil dan merata agar pelayanan optimal terjaga.
Subsidi Tepat Sasaran untuk Kelancaran Arus Balik
BHS mengapresiasi kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Koordinasi antar pihak terkait dinilai berjalan maksimal, dan transportasi laut semakin diminati masyarakat.
Ia mendorong subsidi difokuskan pada periode kritis, H-1 hingga H+3 Lebaran. Intervensi pemerintah diperlukan agar kapal tetap beroperasi, bahkan jika dalam kondisi kosong, guna mempercepat arus balik.
Mencegah Ketidakpuasan Publik
Skema subsidi harus menghindari kecemburuan sosial. Pendekatan yang terlalu teknokratis, misalnya hanya berdasarkan jumlah penumpang, dapat merugikan masyarakat.
Subsidi yang tidak merata, misalnya hanya diberikan pada sebagian penumpang di satu kapal, dapat menimbulkan ketidakpuasan publik. Hal ini perlu dihindari demi menjaga keadilan dan pelayanan publik yang optimal.
Strategi Pemerintah Efektif Tekan Lonjakan Penumpang
Arus mudik Lebaran 2025 turun sekitar 15% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini bukan karena daya beli, tetapi karena strategi pemerintah yang efektif.
Pencairan THR lebih awal dan kebijakan Work From Anywhere dinilai mampu meratakan arus mudik. Hal ini mengurangi kepadatan dan menjaga kapasitas layanan angkutan tetap optimal.
Penerapan Strategi Jangka Panjang
BHS mendorong penerapan strategi serupa untuk tahun-tahun mendatang. Strategi ini terbukti efektif dalam menekan lonjakan penumpang dan menjaga kelancaran transportasi.
Dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran di tahun-tahun berikutnya dapat berjalan lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat.
Apresiasi Kinerja Operator dan Regulator
BHS memuji kesiapsiagaan operator dan regulator transportasi laut selama arus mudik dan balik. Tidak ada kapal yang masuk dok selama periode tersebut.
Kesiapsiagaan 24 jam ini merupakan prestasi luar biasa Kementerian Perhubungan dan seluruh jajarannya. Hal ini menjamin pelayanan prima hingga arus balik selesai.
Kesimpulannya, keberhasilan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025 merupakan hasil dari koordinasi yang baik antar pihak terkait, strategi pemerintah yang efektif, dan kesiapsiagaan operator serta regulator. Penerapan strategi yang tepat dan subsidi yang adil akan sangat krusial untuk keberhasilan di tahun-tahun mendatang.