Suzuki Fronx, SUV kompak yang telah lebih dulu menyapa pasar India dan Jepang, siap meluncur di Indonesia. Berdasarkan teaser yang beredar di media sosial Suzuki, peluncuran dijadwalkan pada 28 Mei 2025. Kehadirannya tentu memicu pertanyaan, seberapa iritkah konsumsi bahan bakar SUV ini?
Di pasar global, Suzuki Fronx menawarkan beragam pilihan mesin. Hal ini memungkinkan konsumen untuk memilih spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.
Mesin dan Performa Suzuki Fronx di India
Di India, konsumen dapat memilih antara mesin 1.200 cc dan 1.000 cc turbo. Kedua pilihan ini menghadirkan performa yang berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Mesin 1.000 cc turbo menghasilkan tenaga maksimum 100,06 PS pada 5.500 rpm dan torsi puncak 147,6 Nm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan atau otomatis 6 percepatan.
Konsumsi bahan bakar mesin 1.000 cc turbo terbilang cukup efisien. Angka konsumsi bahan bakarnya mencapai 21,5 km/l untuk transmisi manual dan 20,01 km/l untuk transmisi otomatis.
Alternatif lain adalah mesin K-Series 1.2 liter N/A (natural aspirated). Mesin ini menghasilkan tenaga maksimum 89,73 PS dan torsi puncak 113 Nm.
Mesin 1.200 cc N/A juga tersedia dengan dua pilihan transmisi, manual 5 percepatan dan AMT 5 percepatan. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 21,79 km/l untuk transmisi manual dan 22,89 km/l untuk transmisi AMT.
Efisiensi Bahan Bakar Suzuki Fronx di Jepang
Di pasar Jepang, Suzuki menawarkan Fronx dengan mesin yang lebih berorientasi pada efisiensi bahan bakar. Pilihan mesinnya adalah K15C 1.500 cc mild-hybrid.
Mesin hybrid ini menggunakan sistem ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium-ion 12 volt. Konsumsi bahan bakarnya pun terbilang irit.
Varian hybrid 2WD dengan transmisi otomatis 6AT diklaim memiliki konsumsi bahan bakar rata-rata 19 km/l. Sementara versi 4WD dengan transmisi yang sama mencapai 17,8 km/l.
Spesifikasi Suzuki Fronx untuk Pasar Indonesia
Saat ini masih belum diketahui pasti spesifikasi mesin Suzuki Fronx yang akan dipasarkan di Indonesia. Namun, bocoran kode yang terdaftar di situs Samsat Jakarta mengindikasikan kemungkinan penggunaan mesin 1.500 cc, atau bahkan versi hybrid 1.5.
Informasi lebih detail mengenai spesifikasi dan fitur yang akan tersedia di Indonesia masih harus kita tunggu hingga peluncuran resmi pada 28 Mei 2025. Kehadirannya tentu akan menambah persaingan di segmen SUV kompak.
Dengan beragam pilihan mesin yang ditawarkan di pasar global, konsumen Indonesia dapat berharap Suzuki akan menghadirkan varian yang sesuai dengan kondisi jalan dan kebutuhan di Indonesia. Kita nantikan saja kejutannya.
