Terjatuh dan Patah Tulang, Korban Gempa Gunungkidul di Pacitan Terbentur Tembok Karena Panik

Asa Ardiana

Terjatuh dan Patah Tulang, Korban Gempa Gunungkidul di Pacitan Terbentur Tembok Karena Panik

Topreneur – Endang Pujiastuti (54), seorang karyawati di fasilitas kesehatan milik Pemkab Pacitan, kini terbaring lemah di RSUD dr Darsono. Kedua pergelangan tangan dan kaki kanannya dibalut perban, sementara jarum infus terpasang di kaki kirinya. Endang mengalami patah tulang akibat terjatuh saat gempa Gunungkidul mengguncang pada Senin (26/8/2024) malam.

"Alhamdulillah, kemarin langsung ditangani. Sekarang tinggal ngilu aja," ujar Endang lirih saat rombongan BPBD setempat menjenguknya, Rabu (28/8/2024) pagi.

Terjatuh dan Patah Tulang, Korban Gempa Gunungkidul di Pacitan Terbentur Tembok Karena Panik

Saat gempa terjadi, Endang sedang tertidur di ruang keluarga. Suaminya, Hari Agustomo, yang merasakan guncangan keras langsung membangunkannya.

"Dia tidur duluan di depan TV di ruang keluarga. Saya di ruang tamu, depan," tutur Agus.

Namun, Endang yang masih setengah sadar memilih jalur lain untuk keluar rumah. Dalam keadaan panik, ia menabrak tembok dan terjatuh.

"Kepala saya kena tembok, terus kedua tangan saya gunakan untuk tumpuan badan," kenang Endang yang juga mengalami memar di kepala.

Awalnya, hanya terlihat luka memar di pergelangan tangan Endang. Namun, setelah diperiksa lebih teliti, ternyata pergelangan kaki kanannya juga mengalami patah tulang.

"Ketahuan patah tulang setelah dilakukan rontgen di rumah sakit," jelas Agus yang setia mendampingi istrinya selama perawatan.

Selain Endang, seorang remaja berusia 15 tahun juga masih dirawat di RSUD dr Darsono akibat patah tulang pascagempa.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, menyampaikan empati atas kejadian tersebut. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana, baik di tingkat masyarakat maupun keluarga.

"Apa yang terjadi mengingatkan kita semua untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Mulai dari memahami kebencanaan, membiasakan budaya mitigasi, dan menghindari kepanikan," tegas Erwin.

Terkait isu gempa megathrust, Erwin menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjadikan momen ini untuk memperkuat kesiapsiagaan.

"Intinya, kalau ada gempa kita tidak boleh panik. Kita harus mengenali jalur evakuasi untuk keluar dari rumah. Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk menjadikannya bagian dari kebiasaan hidup," pungkas Erwin.

Also Read

Tags

Topreneur