Tes IGRA: Mengenali Infeksi Tuberkulosis Secara Akurat dan Cepat

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri *Mycobacterium tuberculosis*. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi. Salah satu metode pemeriksaan lanjutan yang akurat adalah tes IGRA.

Apa itu Tes IGRA?

Tes IGRA (Interferon Gamma Release Assay) adalah tes darah yang mendeteksi respon imun tubuh terhadap bakteri TBC. Tes ini mengukur jumlah interferon-gamma (IFN-g), suatu protein yang dilepaskan oleh sel darah putih ketika terpapar antigen bakteri TBC.

Jika IFN-g terdeteksi, itu menunjukkan adanya paparan terhadap bakteri TBC. Namun, tes IGRA tidak dapat membedakan antara infeksi laten (tidak aktif) dan TBC aktif (penyakit yang sedang berlangsung). Oleh karena itu, hasil positif memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Jenis-jenis Tes IGRA

Dua jenis tes IGRA yang telah disetujui FDA adalah QuantiFERON®-TB Gold In-Tube (QFT-GIT) dan T-SPOT®.TB (T-Spot). Keduanya mendeteksi IFN-g, tetapi menggunakan metode dan antigen yang sedikit berbeda.

QFT-GIT menggunakan campuran peptida sintetis dari antigen ESAT-6, CFP-10, dan TB7.7, sedangkan T-Spot menggunakan ESAT-6 dan CFP-10. Perbedaan ini sedikit mempengaruhi sensitivitas dan spesifisitas tes.

Kapan Harus Menjalani Tes IGRA?

Tes IGRA direkomendasikan sebagai pemeriksaan lanjutan setelah pemeriksaan fisik menunjukkan dugaan infeksi TBC. Beberapa faktor risiko meningkatkan kebutuhan untuk melakukan tes IGRA, diantaranya:

  • Kontak dekat dengan penderita TBC aktif.
  • Tinggal di daerah dengan prevalensi TBC tinggi.
  • Tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi (misalnya, penjara, panti jompo).
  • Mengidap penyakit yang melemahkan sistem imun (misalnya, HIV/AIDS).

Gejala TBC seperti batuk kronis, dahak berdarah, demam, penurunan berat badan, dan keringat malam juga mengindikasikan perlunya tes IGRA. Namun, anak di bawah 5 tahun biasanya tidak menjalani IGRA, melainkan tes Mantoux.

Meskipun lebih mahal daripada tes Mantoux, IGRA menawarkan beberapa keunggulan, seperti hasil yang lebih cepat dan tidak dipengaruhi oleh vaksinasi BCG sebelumnya. Namun, keterbatasannya adalah membutuhkan penanganan sampel yang cepat dan tidak dapat membedakan antara infeksi laten dan aktif.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Tes IGRA?

Tes IGRA relatif sederhana, tetapi penting untuk memberitahu dokter tentang riwayat medis Anda. Beri tahu dokter jika Anda:

  • Pernah menderita TBC dan menjalani pengobatan.
  • Menderita penyakit peradangan kronis (ini dapat mempengaruhi hasil tes).
  • Baru saja menerima vaksinasi virus dalam satu bulan terakhir (dapat mempengaruhi hasil tes).

Penelitian dari *Rheumatology International* menunjukkan penyakit peradangan kronis dan pengobatan kortikosteroid dosis tinggi dapat mempengaruhi hasil IGRA. Meskipun belum ada bukti kuat, vaksinasi virus disarankan untuk ditunda selama 4-6 minggu sebelum tes.

Proses Tes IGRA

Pengambilan Darah

Proses pengambilan darah untuk IGRA sama seperti tes darah lainnya. Sampel darah diambil dari pembuluh darah di lengan.

Pemeriksaan Laboratorium

Sampel darah dicampur dengan antigen bakteri TBC. QFT-GIT mengukur kadar IFN-g, sedangkan T-Spot menghitung sel darah putih yang memproduksi IFN-g.

Waktu pemrosesan sampel penting. Sampel T-Spot harus diproses dalam 8-30 jam, sementara QFT-GIT dalam waktu 16 jam. Metode dan antigen yang berbeda antara kedua tes ini menyebabkan sedikit perbedaan hasil.

Setelah Pemeriksaan IGRA

Tes IGRA umumnya tidak menimbulkan efek samping yang signifikan. Namun, beberapa orang mungkin mengalami pusing, lemas, memar, atau bengkak di tempat pengambilan darah.

Hasil tes biasanya tersedia dalam 24 jam. Hasil positif memerlukan pemeriksaan lanjutan, seperti rontgen dada atau CT scan, untuk menentukan apakah infeksi TB laten atau aktif.

Tes dahak mungkin juga diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Berdasarkan hasil pemeriksaan lengkap, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat.

Interpretasi Hasil Tes IGRA

Hasil IGRA dikategorikan sebagai positif, negatif, atau *indeterminate*. Positif menunjukkan paparan bakteri TBC, negatif berarti tidak ada paparan, dan *indeterminate* berarti hasil tidak dapat diinterpretasi.

Hasil *indeterminate* seringkali disebabkan oleh gangguan sistem imun. Tes IGRA merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaan TBC, dan hasilnya harus diinterpretasikan bersama dengan hasil pemeriksaan lain (misalnya, tes BTA, rontgen dada) untuk diagnosis yang akurat.

Kesimpulan

Tes IGRA adalah alat diagnostik yang berharga untuk mendeteksi infeksi TBC, namun memiliki keterbatasan. Akurasi tes bergantung pada beberapa faktor, termasuk penanganan sampel dan kondisi kesehatan pasien. Interpretasi hasil harus selalu dipertimbangkan dengan konteks klinis yang lengkap.

  • IGRA mendeteksi respon imun terhadap bakteri TBC, tetapi tidak membedakan antara infeksi laten dan aktif.
  • Keunggulannya meliputi hasil cepat dan tidak dipengaruhi oleh vaksinasi BCG.
  • Keterbatasannya adalah membutuhkan penanganan sampel yang cepat dan hasil *indeterminate* mungkin terjadi.
  • Hasil positif memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk konfirmasi diagnosis dan rencana pengobatan.
Exit mobile version