Jakarta, Topreneur – USS Gerald R. Ford, kapal induk tercanggih dan termahal yang pernah dibuat, menelan biaya pembangunan lebih dari USD 13 miliar (sekitar Rp200 triliun). Kapal ini menjadi simbol kekuatan militer Amerika Serikat dan diharapkan dapat beroperasi selama 90 tahun.
Meskipun memiliki teknologi canggih dan fasilitas mewah, pembangunan USS Gerald R. Ford dipenuhi kontroversi. Penundaan dan pembengkakan biaya yang signifikan memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk para politisi dan masyarakat.
Teknologi Canggih dan Fasilitas Mewah
Sebagai kapal induk kelas baru pertama sejak USS Nimitz pada 1975, USS Gerald R. Ford dirancang untuk membawa lebih dari 75 pesawat dan dilengkapi teknologi canggih seperti Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS) dan Advanced Arresting Gear (AAG).
Kapal ini juga menawarkan fasilitas mewah bagi para awak, termasuk tiga gym, toko onboard, kapsul waktu, dan kedai kopi Starbucks. Sistem pertahanan canggih seperti rudal RIM-162 Evolved SeaSparrow dan senjata Mk-15 Phalanx CIWS juga menjadi bagian dari kapal ini.
Kendala dan Kontroversi
Pembangunan USS Gerald R. Ford dihadapkan pada berbagai kendala, termasuk kegagalan sejumlah teknologi baru yang dipasang di kapal, seperti EMALS dan AAG. Presiden Amerika kala itu, Donald Trump, bahkan pernah mengusulkan untuk mengganti sistem peluncuran pesawat dari elektromagnetik ke uap, namun ide ini dianggap tidak praktis dan mahal.
Masa Depan Kapal Induk Kelas Ford
USS Gerald R. Ford dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2024. Kapal induk kelas Ford berikutnya, USS John F. Kennedy (CVN-79), sedang dalam tahap pembangunan dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2027. Kapal ketiga, USS Enterprise (CVN-80), juga sedang dibangun dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2028.
Kesimpulan
USS Gerald R. Ford menjadi bukti kemajuan teknologi militer Amerika Serikat. Namun, kontroversi yang mewarnai pembangunannya menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan kelayakan kapal ini. Meskipun demikian, kapal ini tetap menjadi simbol kekuatan militer Amerika Serikat dan diharapkan dapat melayani negara selama beberapa dekade mendatang.
