Kucing memang hewan peliharaan yang menggemaskan, namun perlu diwaspadai, karena cakarannya yang tajam dapat menyebabkan luka. Lalu, seberapa berbahaya sebenarnya cakaran kucing?
Meskipun luka cakaran kucing tampak kecil, jangan abaikan. Cakaran kucing dapat menyebabkan infeksi bakteri berbahaya, seperti cat scratch fever. Oleh karena itu, penanganan luka segera sangat penting.
Pertolongan Pertama Setelah Dicakar Kucing
Untuk luka goresan yang dangkal dan tidak berdarah banyak, penanganan di rumah dapat dilakukan. Namun, untuk luka dalam atau berdarah banyak, segera cari pertolongan medis.
Berikut langkah-langkah pertolongan pertama untuk luka cakaran kucing ringan:
- Hentikan pendarahan dengan menekan luka beberapa saat menggunakan kain bersih dan kering.
- Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun. Biarkan air mengalir selama beberapa menit untuk membuang kotoran dan bakteri.
- Keringkan luka dengan handuk bersih dan lembut. Hindari menggosok.
- Oleskan krim antibiotik seperti bacitracin atau gentamicin untuk mencegah infeksi. Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan.
- Biarkan luka terbuka terkena udara, pastikan tetap bersih. Jangan dibalut kecuali disarankan dokter.
- Jika kucing yang mencakar Anda tampak sakit atau menunjukkan gejala rabies, segera hubungi dokter.
Perlu diingat, penggunaan alkohol untuk membersihkan luka tidak disarankan karena dapat mengiritasi dan memperparah luka. Antiseptik tanpa alkohol lebih baik.
Hal yang Penting Diperhatikan Saat Dicakar Kucing
Untuk luka dalam yang berdarah banyak, tekan luka dengan kain bersih hingga perdarahan berhenti. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, mungkin memerlukan jahitan.
Antibiotik oral mungkin juga akan diresepkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan mempercepat proses penyembuhan.
Jika kucing tersebut liar, atau menunjukkan gejala rabies (seperti agresi yang tidak biasa, air liur berlebihan, kelumpuhan sebagian), segera cari bantuan medis. Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal.
Vaksinasi rabies dan imunoglobulin dapat mencegah perkembangan infeksi rabies. Jangan menunda penanganan jika ada kecurigaan terpapar rabies.
Cara Mencegah Agar Tidak Dicakar Kucing
Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir risiko dicakar kucing:
- Hindari memperlakukan kucing dengan kasar, baik kucing peliharaan maupun kucing liar. Perlakuan kasar dapat memicu agresi.
- Hindari kontak dengan kucing jika Anda sedang sakit atau memiliki daya tahan tubuh lemah.
- Batasi pergerakan kucing di rumah, sediakan area khusus untuknya.
- Pertimbangkan untuk mengadopsi kucing dewasa jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau alergi terhadap cakaran kucing.
- Vaksinasi kucing peliharaan Anda secara rutin untuk mencegah penularan penyakit seperti rabies dan tetanus.
- Jaga kebersihan kucing Anda dengan rutin memandikannya dan membersihkan tempat tinggalnya.
- Potong kuku kucing secara teratur (minimal seminggu sekali) untuk mengurangi panjang dan tajamnya kuku.
- Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah berinteraksi dengan kucing.
- Hindari kontak antara kucing dengan luka terbuka pada tubuh Anda.
Penting bagi mereka yang memiliki gangguan pembekuan darah atau sistem imun yang lemah untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan kucing. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memiliki kekhawatiran.
Kesimpulan
Luka cakaran kucing perlu penanganan segera untuk mencegah infeksi serius seperti cat scratch fever. Pertolongan pertama meliputi pembersihan luka, penghentian pendarahan, dan pemberian krim antibiotik. Namun, jika luka parah, ada risiko rabies, atau jika Anda memiliki kekhawatiran lainnya, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pencegahan terbaik adalah dengan memahami perilaku kucing, menjaga kebersihan, dan melakukan vaksinasi rutin pada kucing peliharaan.