Beredar informasi lowongan kerja di instansi pemerintah melalui media sosial, namun banyak yang terbukti palsu dan menjadi modus penipuan. Unggahan-unggahan tersebut seringkali menawarkan posisi yang menarik dengan jumlah penerimaan yang besar, guna menarik perhatian calon korban.
Salah satu contohnya adalah unggahan yang menawarkan lowongan CPNS di Badan Gizi Nasional (BGN) tahun 2025 untuk posisi pengelola dapur umum makan siang gratis. Unggahan tersebut mengklaim terdapat 28.156 lowongan yang tersedia dan menyertakan tautan pendaftaran.
Namun, tautan yang diberikan bukanlah situs resmi BGN atau pemerintah. Sebaliknya, tautan tersebut mengarahkan calon korban ke halaman yang meminta informasi pribadi seperti nama lengkap dan nomor telepon melalui aplikasi pesan Telegram. Ini merupakan modus phishing yang berbahaya.
Modus Penipuan Lowongan Kerja
Modus penipuan ini memanfaatkan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di instansi pemerintah. Dengan iming-iming jumlah lowongan yang besar dan posisi yang menarik, penipu berhasil menarik perhatian banyak orang.
Setelah mendapatkan data pribadi korban melalui tautan palsu, penipu dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk berbagai tujuan kejahatan, seperti pencurian identitas, penipuan finansial, atau bahkan pemerasan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan waspada.
Cara Mengenali Lowongan Kerja Palsu
Dalam kasus BGN, perlu ditekankan bahwa informasi mengenai lowongan CPNS untuk posisi pengelola dapur umum dengan jumlah 28.156 orang adalah tidak benar. BGN memang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bergabung sebagai Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia, namun proses pendaftaran dilakukan melalui jalur resmi dan tidak melibatkan tautan mencurigakan.
Pendaftaran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia di BGN telah dibuka sejak 27 Desember 2024 dan akan ditutup pada 15 Maret 2025. Informasi resmi dan detail terkait program ini dapat diakses melalui website resmi BGN.
Selalu periksa kebenaran informasi sebelum membagikannya kepada orang lain. Jika menemukan informasi yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib. Ingat, pencegahan lebih baik daripada penyesalan.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya literasi digital dalam menghadapi berbagai bentuk penipuan online. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk membedakan informasi yang benar dan palsu, sehingga tidak mudah menjadi korban penipuan.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan transparansi dan kemudahan akses informasi terkait rekrutmen pegawai negeri sipil, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi resmi dengan mudah dan terhindar dari penipuan.
Berbagai upaya edukasi dan sosialisasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap modus penipuan online. Kerjasama antara pemerintah, media, dan masyarakat sangat penting dalam memerangi penyebaran informasi palsu dan melindungi masyarakat dari kejahatan siber.